Daripada lidah kena air panas lalu luka, lebih baik didamu alias ditiup dulu minumannya. Begitu tindakan sebagian orang kalo mau minum ternyata minumannay panas banget.
Padahal Rasulullah bersabda:
Dari Abu Said Al-Khudri radhiallahu anhu dia berkata:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ النَّفْخِ فِي الشُّرْبِ فَقَالَ رَجُلٌ الْقَذَاةُ أَرَاهَا فِي الْإِنَاءِ قَالَ أَهْرِقْهَا قَالَ فَإِنِّي لَا أَرْوَى مِنْ نَفَسٍ وَاحِدٍ قَالَ فَأَبِنْ الْقَدَحَ إِذَنْ عَنْ فِيكَ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melarang untuk meniup ke dalam minuman. Kemudian seorang laki-laki berkata, “Lalu bagaimana bila aku melihat kotoran di dalam bejana?” Beliau bersabda: “Kalau begitu, tumpahkanlah.” Dia berkata lagi, “Sungguh, aku tidaklah puas dengan sekali tarikan nafas.” Beliau bersabda: “Kalau begitu, jauhkanlah bejana (tempat untuk minum) dari mulutmu.” (HR. At-Tirmizi no. 1887 dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam 6912)
Begitu bernafas di wadah minum. Kebanyakan kita karena tergesa-gesa atau apa kita minum langsung sekali pake, sekali langsung gitu. Bahkan kita bernafas pada cangkir atau gelas tersebut, Rasulullah udah ngelarang kita bernafas di dalam bejana waktu minum.
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى أَنْ يُتَنَفَّسَ فِي الْإِنَاءِ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melarang menghembuskan nafas di dalam bejana (ketika minum).” (HR. Muslim no. 227)
Kenapa nggak boleh? Kenapa Rasul ngelarang?
Perbuatan bernafas pada wadah minum dan meniup minuman atau makanan yang masih panas yang tenyata dianggap baik oleh sebagian orang. Mungkin karena laper lalu biar cepet makannya, atau waktu makan bareng, biar dapet banyak. hehehe Atau tergesa-gesa, minumnya langsung sekali waktu. Ternyata hal ini dapat berisiko terhadap kesehatan kita dikarenakan makanan atau minuman yang masih panas tersebut akan mengeluarkan uap air yang mana kita tahu uap air adalah H2O(aq).
Jika kita meniupnya, maka kita akan mengeluarkan gas CO2 dari dalam mulut. menurut reaksi kimia, apabila uap air bereaksi dengan karbondioksida akan membentuk senyawa asam karbonat (carbonic acid) yang bersifat asam.
H2O + CO2 => H2CO3
Perlu kita tahu bahwa didalam darah itu terdapat H2CO3 yang berguna untuk mengatur pH (tingkat keasaman) di dalam darah. Darah adalah Buffer (larutan yang dapat mempertahankan pH) dengan asam lemahnya berupa H2CO3 dan dengan basa konjugasinya berupa HCO3- sehingga darah memiliki pH sebesar 7,35 – 7,45 dengan reaksi sebagai berikut:
CO2 + H20 <= H2CO3 => HCO3- + H+
Tubuh menggunakan penyangga pH (buffer) dalam darah sebagai pelindung terhadap perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dalam pH darah. Adanya kelainan pada mekanisme pengendalian pH tersebut, bisa menyebabkan salah satu dari 2 kelainan utama dalam keseimbangan asam basa, yaitu asidosis atau alkalosis.
Asidosis adalah suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung asam (atau terlalu sedikit mengandung basa) dan sering menyebabkan menurunnya pH darah.
Sedangkan Alkalosis adalah suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung basa (atau terlalu sedikit mengandung asam) dan kadang menyebabkan meningkatnya pH darah.
Kembali lagi ke permasalahan awal, dimana makanan kita tiup, lalu karbondioksida dari mulut kita akan berikatan dengan uap air dari makanan dan menghasilkan asam karbonat yang akan mempengaruhi tingkat keasaman dalam darah kita sehingga akan menyebabkan suatu keadaan dimana darah kita akan menjadi lebih asam dari seharusnya sehingga pH dalam darah menurun, keadaan ini lebih dikenal dengan istilah asidosis.
Seiring dengan menurunnya pH darah, pernafasan menjadi lebih dalam dan lebih cepat sebagai usaha tubuh untuk menurunkan kelebihan asam dalam darah dengan cara menurunkan jumlah karbon dioksida.
Pada akhirnya, ginjal juga berusaha mengkompensasi keadaan tersebut dengan cara mengeluarkan lebih banyak asam dalam air kemih.
Tetapi kedua mekanisme tersebut tidak akan berguna jika tubuh terus menerus menghasilkan terlalu banyak asam, sehingga terjadi asidosis berat. Sejalan dengan memburuknya asidosis, penderita mulai merasakan kelelahan yang luar biasa, rasa mengantuk, semakin mual dan mengalami kebingungan. Bila asidosis semakin memburuk, tekanan darah dapat turun, menyebabkan syok, koma dan bahkan kematian.
Waah bahayanya serem amat kaan………. Rasulullah selalu mengharapkan kepada umatnya yang terbaik, nggak mungkin Rasul melarang kita karena asbun, sak penake dewe, sesuai keinginannya. Pasti ada hikmah dibalik setiap pelarangan Rasul terhadap sesuatu.
So, hati-hati dalam segala perbuatan kita.
Jika kita berpegang teguh pada Al-quran dan sunnah kita akan selamat, tentunya dengan mempelajarinya lebih dalam.
Semoga bermanfaat dan kalo perlu sebarkan kepada yang lain. Biar hati-hati kalo makan dan minum, nggak asal ngelakuin sesuatu yang penting kita enak. Cari enaknya aja.
0 Response to "Larangan Meniup Makanan dan Minuman serta Bahayanya"
Post a Comment